MAJENE  

Pelayanan RSUD Majene Kembali Dikeluhkan, Makrun : Kelurga Pasien Salah Paham

Bukti konfirmasi RSUD Majene dengan RS Polman

sorotcelebes.com | MAJENE — Sebagai badan layanan publik, Rumah Sakit (RS) harus memberikan pelayanan kesehatan maksimal dan memuaskan kepada masyarakat untuk menjamin kepuasan dan keamanan pasien. Untuk itu, RS diwajibkan memiliki Standar Pelayanan Maksimal (SPM).

Selain itu, SPM juga merupakan konsekuensi atas ditetapkannya Rumah Sakit menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Olehnya itu, RS harus menunjukkan akuntabilitasnya baik secara teknis maupun keuangan, terhadap pemerintah dan terhadap masyarakat.

Standar pelayanan seperti ini juga diterapkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majene demi terjaminnya kepuasan dan keamanan pasien yang datang berobat.

Meskipun sudah melayani pasien sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), pelayanan di RSUD Majene masih menuai sorotan dari berbagai masyarakat bahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Baca Juga  Lembaga Garuda Sakti Mengecam Penyegelan SDN 15 Segeri

Hal ini dilihat dari postingan salah satu Anggota DPRD Kabupaten Majene melalui akun facebook pribadinya beberapa hari yang lalu.

“Ini pelayanan RS Majene tdak maksimal, pasien gawat mau d rujuk k RS Polewali, sisrutenya sudah diterima sekitar pukul 13.00. sampai pukul 17.00 tdak juga berangkat, Sampai meninggal. Yang namanya gawat itu dahulukan penanganan sebelum administrasinya…,” tulis Budi Mansur di akun facebooknya.

“Lagi lagi keluhan pelayanan, taweq,” sambung politisi muda dari Partai PKS, Budi Mansur juga merupakan Wakil Ketua Komisi I DPRD Majene.

Baca Juga  Bupati Majene Resmikan Gedung SDN No.12 Inpres Pettabeang

Menyikapi hal ini, Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majene Makrun. SKM. M.Kes memberikan klarifikasi terkait pelayanan terhadap pasien meninggal.

Menurutnya, itu kesalahpahaman keluarga pasien yang belum memahami SOP sehingga merasa tidak puas dengan pelayanan di RSUD majene.

“Kami sadari bahwa semua yang datang berobat tentu memiliki perasaan tidak stabil sehingga emosionalnya tidak dapat dikendalikan, jadi harus dimaklumi,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa penyebab pasien tidak langsung berangkat saat disarankan untuk dirujuk karena konfirmasi dari RS Polman sebagai rumah sakit tujuan diterima setelah pasien sudah meninggal dunia.

Baca Juga  UT Gelar Wisuda di Majene. Mithhar : Wujud Visi-Misi Pemerintah
Bukti konfirmasi RSUD Majene dengan RS Polman

“Pasien meninggal sebelum jam 17:00 Sementara permintaan dari RS polman untuk di rujuk jam 17.05,” ulasnya

Lanjutnya, tujuan sisrute sangat jelas yakni agar pasien yang kita rujuk sudah pasti ada tempatnya dan dokter yang akan menangani saat tiba di RS tujuan.

“Jadi kami di RS sudah melayani pasien sesuai dengan SOP, dan saya selalu minta agar dokter senantiasa melihat pasiennya,” tegasnya.

Pihak RSUD Majene juga turut berbelasungkawa dan berdukacita atas meninggalnya pasien tersebut serta menghaturkan permohonan maaf.

“Kami atas nama management RSUD Majene dan dokter meminta maaf atas kejadian ini,” pinta Makrun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *