Majene — Jalan Santai dan Kirab Remaja Masjid Se-Sulawesi Barat yang Dilaksanakan Oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulawesi Barat yang dilaksanakan Minggu pagi di Stadion Prasamya Majene Diwarnai Kericuhan.
Warga Yang mengikuti Jalan Santai Kecewa terhadap proses Pelaksanaan Pencabutan Kupon Undian Peserta yang Diduga Telah diatur (Settingan) Oleh Oknum Pelaksana Yang bekerja sama dengan Perwakilan PHS yang Di Percayakan Untuk mencabut Nomor Undian. Minggu 19 Maret 2023
Salah Seorang Peserta Jalan Santai inisial S yang mengamuk di tempat Pengundian Kupon dikarenakan menyaksikan Secara Langsung dugaan kecurangan yang dilakukan Perwakilan PHS pada pencabutan Lok Undian Peserta jalan Santai.
“Sebenarnya dari tadi saya perhatikan proses pengundian Kupon tidak Teratur. Ditambah lagi Pas Undian sepeda yang dilakukan Oleh Orang yang mewakili PHS Nampak Sekali kalau di Setting, Masak Orangnya belum muncul di podium tapi Dia sudah Tau Kalau Karcisnya Orang itu yang naik. Bahkan dia yang tunjuk langsung kalau itu Yang naik kuponnya” Ungkapnya
Lebih lanjut S menyampaikan Bahwa jalan santai ini harusnya dilakukan secara baik dan penuh rasa keadilan, Banyak warga yang datang Jauh-jauh untuk memeriahkan Acara yang digelar. Jika Dilakukan dengan Cara-cara kotor tentu akan melukai Hati masyarakat.
“Cara-cara kotor seperti itu tidak boleh dibiarkan, Kasian Peserta yang hadir berpanas-panasan. ada Ibu-ibu, Anak kecil dan Orangtua yang dengan sabar menunggu Kupon Undiannya. Masak dengan entengnya Mereka berbuat Curang, Itu perilaku yang sangat memalukan” Terangnya
Menurutnya, Perwakilan Seorang Rektor Yang bergelar Profesor Harusnya memperlihatkan Sisi Akademik yang bermartabat, bukan malah Menjadi Pelaku Yang diduga Memanipulasi Proses Pencabutan Kupon Undian Peserta.
“Bisa-bisanya Perwakilan sekelas Profesor Husain Syam Mempertontonkan Hal-hal buruk di depan Masyarakat Umum, Pdahal Sejauh ini Kami Kagum dengan Sosok Beliau yang Akrab dipanggil PHS, tapi dengan Kejadian Tadi, akan membuat kami Berfikir Lebih jauh. Belum jadi Orang nomor 1 di Sulbar Saja Sudah begitu model Yang mewakilinya, lalu bagaimana kalau sudah berkuasa.?” Tutupnya