MAJENE  

Penyelenggara Hoya-Hoya Stadion Prasamya Mandar Majene Diduga Dagangkan Barang Milik Pemkab

Suasana saat hoya-hoya sedang berlangsung di Stadion Prasamya Mandar Majene. (Foto:Bahar).

sorotcelebes.com | MAJENE — Penyelenggara Hoya-hoya di Stadion Prasamya Mandar Majene diduga memperdagangkan Aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene atau Barang Milik Daerah.

Pasalnya, Stadion Prasamya Mandar Majene merupakan milik Pemkab Majene disewakan kepada pihak Penyelenggara Hoya-hoya oleh Pengguna Barang Melalui Kuasa Pengguna Barang yakni Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga Disdikpora Majene demi menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Naasnya, Penyewa Stadion Prasamya Mandar Majene itu juga menyewakan kepada para pelaku UMKM yang menjual didalam area Stadion Prasamya tersebut.

Tak tanggung-tanggung, Penyelenggara Hoya-hoya meminta tarif kepada para pelaku UMKM dengan nilai yang sangat pantastis. Yakni, 1 Juta sampai 2 juta rupiah per pelaku usaha.

Padahal, yang berhak menyewakan sarana olahraga Stadion Prasamya Mandar Majene sudah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Majene Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Baca Juga  Pimpin Upacara Pembukaan Perkemahan dan PTS Bhayangkara Majene, Wakapolres : Junjung Tinggi Nilai Disiplin

Sedangkan, nominal tarif retribusi diatur dalam Peraturan Bupati Majene Nomor 15 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Lampiran Peraturan Bupati Majene Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majene Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.

Informasi yang dihimpun media ini, nominal tarif yang dibayar pelaku UMKM berpariasi dengan jangka waktu penggunaan yang sama yaitu selama kegiatan hoya-hoya berlangsung atau sampai selesai kegiatan hoya-hoya.

“1,6 (Satu juta enam ratus ribu rupiah) disini. Pas sebelum masuk to, nasuruh memang miki membayar. Kalau itu disana beda pembayarannya,” ujar salah satu penjual kain yang enggang disebut namanya saat ditemui di Stadion Prasamya Mandar Majene. Selasa malam, (24/11/2023).

Baca Juga  Festival Sipamandar Bertajuk Jalur Rempah Dongkrak Omset UMKM Majene

Ia mengaku bahwa pihaknya menyetor pembayaran tersebut kepada penyelenggara hoya-hoya.

“Dibayar ke pengurus hoya-hoya,” singkatnya.

Senada dengan pria penjual alat listrik yang juga meminta agar namanya dirahasiakan, bahwa besaran pembayaran setiap pelaku umkm berbeda-beda serta menyetor pembayarannya kepada pihak pengelola hoya-hoya.

“Kalau saya 8 ratus ribu dari awal mulai sampai selesai, kalau mas-mas penjual kacang 25 ribu permalam, kalau didalam 1,2 juta, 1,7 juta,” bebernya.

Hal ini juga dibenarkan Penyelenggara Hoya-hoya, Yasin, bahwa pihaknya memungut biaya kepada umkm yang masuk menjual diarea Stadion yang sudah disewannya.

Baca Juga  Gempa 6,2 Magnitudo Menyisahkan Derita Bagi Warga, Bupati Majene Datangi BNPB Pusat

Hanya saja, menurutnya, yang dibayar adalah sewa tenda, bukan pembayaran tempat.

“Penjualnya didalam membayar sewa tenda, jadi bukan tempat pak,” timpal Yasin saat ditemui dilokasi hoya-hoya. Senin (20/11/2023).

Ironisnya, ia juga mengungkapkan bahwa pelaku usaha tetap dibebankan biaya meski membawa tenda sendiri.

“Yang diluar ini 600 ribu, hitungannya cuma 20 ribu per hari yang bawa tenda sendiri,” jelasnya.

Diketahui, Pasar Rakyat atau sering disebut dengan Hoya-hoya mulai menyewa Stadion Prasamya Mandar Majene sejak tanggal 11 November 2023 dan akan berakhir pada tanggal 11 Desember 2023 kedepan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *