Warga Betteng Menolak Keras Harun Hadaming Jadi Pj. Kades

Baliho Penolakan Pj. Kades yang dibentangkan oleh masyarakat disejumlah titik di Desa Betteng.

sorotcelebes.com | MAJENE — Sejumlah tokoh Masyarakat Desa Betteng, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menolak keras Harun Hadaming menjadi Pj. Kepala Desa (Kades) di desa mereka.

Aksi penolakan itu bukan hanya dari kalangan Tokoh Masyarakat saja, namun juga dari Ketua Badan Permusyawatan Desa (BPD) Desa Betteng dan Kelapa Dusun Galung Selatan serta sejumlah tokoh pemuda.

Sikap penolakan tersebut ditandai dengan terbentangnya Baliho disejumlah titik di Desa Betteng yang bertuliskan Kami Masyarakat Desa Betteng Menolak Pj. Kepala Desa Betteng Atas Nama Harun Hadaming.

Gema penolakan dari sejumlah tokoh itu bermula setelah mencuatnya issu pergantian Pj. Kades Betteng dengan kandidat terkuat atas nama Harun Hadaming yang sebelumnya dijabat oleh pak Habib.

Baca Juga  AST : Pilkades Akan Digelar Setelah Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

“Kami mendengar issu bahwa yang akan menjabat di Desa kami adalah pak Harun Hadaming. Padahal diketahui, beliau tidak merakyat. Artinya, pasti susah berkomunikasi dengan masyarakat di Desa Kami,” keluh Jalal, salah satu toko masyarakat Desa Betteng kepada sorotcelebes.com. Kamis, (14/03/2024).

Senada dengan Basri yang juga merupakan salah satu tokoh masyarakat, menurutnya, sosok pak Harun sangat tidak layak memimpin Desa lantaran dinilai pernah memecah warga dengan cara membentuk Maraqdia Timbogading.

Sementara diketahui, kata Basri, warga Timbogading merupakan masyarakat adat yang tidak bisa dipisahkan dari adat Adolang. Akibatnya, pembentukan Maraqdia Timbogading yang dimotori Pak Harun Hadaming menuai kontroversi dikalangan masyarakat hingga nyaris konflik.

Baca Juga  Pemdes Banua Adolang Salurkan BLT Kepada Warga Terdampak Kemiskinan Ekstrim

“Beliau (Harun Hadaming) sangat arogan. Terkadang merasa selalu paling benar, merasa paling hebat, bahkan juga kerap kali memaksakan kehendaknya sendiri. Terlihat diwaktu pembentukan Maraqdia Timbogading beberapa tahun lalu, meski disoroti sejumlah tokoh adat, ia juga memaksakan kehendaknya,” ujar Basri.

Ia khawatir jika sifat itu dibawa dalam menjalankan pemerintahan di Desa karena akan mejandi pemicu konfik bagi masyarakat.

“Jangan sampai sifat itu dipraktekkan dalam memimpin Desa kami, akan menjadi bibit-bibit konflik ditengah masyarakat,” ucapnya.

Sementara, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Betteng, Supriadi mengaku selalu menerima dan merespon aspirasi dari masyarakat untuk ditindaklanjuti.

“Sesuai pungsi dan tugas BPD, kami selalu menerima dan merespon aspirasi masyarakat tentang penolakan Pj. Kades Betteng yang digadang-gadang akan ditugaskan oleh Bupati Majene untuk memimpin Desa kami,” kata Supriadi.

Baca Juga  43 Desa Serahkan Bukti Kesiapan Berpilkades Kepada Pemda Majene

Oleh karena itu, Bupati Majene, Andi Ahkmad Syukri Tammalele diminta mempertimbangkan kembali nama Harun Hadaming untuk menjabat di Desa Betteng.

“Kami mohon kepada bapak Bupati agar mempertimbangkan dengan baik siapa yang akan diberi amanah memimpin desa kami,” pintanya.

Ketua BPD bersama Kepala Dusun Galung Selatan dan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda sambangi Camat pamboang membahas tentang Penolakan Harun Hadaming jadi Pj. Kades Betteng. Selasa, (12/03/2024) malam.

Sebelumnya, Ketua BPD bersama Kepala Dusun Galung Selatan dan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda sambangi Camat pamboang pada Selasa, (12/03/2024) malam di kediamannya.

Tujuannya, menyampaikan penolakan tersebut kepada Camat Pamboang. Harapannya adalah agar Gema penolakan tersebut sampai Ketelinga Bupati Majene.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *