sorotcelebes.com | MAJENE — Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Mandar Raya menyoroti dugaan penyalahgunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Majene tahun 2024 dimana saat ini sedang diproses Kejati Sulbar.
Bahkan dikabarkan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kabupaten Majene juga ikut diperiksa bersama 9 ASN Pemkab Majene.
Ketua Umum KAMMI Daerah Mandar Raya, Rifai dengan tegas menyatakan Kejati Sulbar harus segera menetapkan tersangka dan transparan kepada publik dalam melidik kasus tersebut.
“Kejati Sulbar harus segera menetapkan tersangka dan tentu wajib tranparan dalam menangi kasus ini,” ujarnya. Rabu, (26/02/2025)
Rifai mengungkap, Kabupaten Majene beberapa tahun terakhir juga diketahui selalu mengalami defisit anggaran. Kemungkinan penyebabnya diduga ada oknum dalam pemerintahan yang bermain terhadap APBD untuk kepentingan pribadi, bukan kepentingan masyarakat Majene.
“Kami menduga ada oknum yang aktif dengan sadar melakukan penyimpangan terhadap perencanaan hingga pengelolaan APBD Kabupaten Majene untuk kepentingan pribadi. Makanya tidak heran jika kemudian Majene beberapa tahun terakhir mengalami defisit anggaran,” ungkapnya.
Kewenangan untuk melakukan pengembangan, lanjut Rifai, terhadap kasus dalam proses hukum adalah hak istimewa Kejati Sulbar. Artinya terkait seperti apa?, siapa dan bagaimana Majene mengalami defisit APBD juga bisa diakses?.
Masyarakat Majene menaruh harapan besar kepada Kejati Sulbar agar proses hukum yang sementara berjalan tidak bersifat formalitas semata. Sebab kacaunya tata kelola APBD Majene sehingga mengalami defisit tentu ada mafia anggaran bermain dan kami meyakini dalangnya akan terkuak melalui Kejati Sulbar.
“Kejagung melalui Kejati Sulbar adalah harapan masyarakat Indonesia juga Sulbar, khususnya masyarakat Majene yang menjadi korban dari akibat aktifitas koruptif oknum pejabat pemerintahan. Kami berharap penyidik objektif, profesional dan berintegritas dalam pengentasan kasus ini,” katanya.
“Defisit APBD sudah menjadi penyakit kronis di Majene, penyebab atau dalangnya siapa?, harus sesegera mungkin diungkap di ruang publik,” pintanya.