sorotcelebes.com | MAJENE — Upaya kuasa hukum korban dugaan pencabulan anak di bawah umur untuk mengurus surat pindah sekolah dari SMA Negeri 2 Majene berujung ricuh. Kedatangan mereka pada Selasa siang, 28 Oktober 2025, justru diwarnai teriakan, intimidasi, hingga dugaan perundungan oleh pihak sekolah.
Sekitar pukul 13.05 Wita, Aco Nursyamsu, kuasa hukum korban, bersama timnya tiba di sekolah negeri itu untuk mengantarkan surat permohonan perpindahan siswi korban pencabulan.
Kedatangan mereka, kata Aco, sudah melalui prosedur. “Kami sebelumnya mendatangi petugas piket dan diarahkan langsung ke ruang Tata Usaha,” ujarnya.
Namun sesaat setelah memasuki ruang TU, seorang satpam sekolah tiba-tiba membentak. “Kalian mau ke mana? Masuk-masuk tidak minta izin!” ujar Aco menirukan nada tinggi petugas keamanan tersebut.















singkat saja, ‘beliau’ ini datang tidak melapor ke satpam, padahal ‘beliau’ ini tamu, pas di tegur satpam eh tersinggung