sorotcelebes.com | MAJENE — Wujud jalur perniagaan rempah mencakup banyak hal sehingga tidak hanya terdapat satu titik sebagai penghasil rempah.
Titik jalur rempah Nusantara ini mencakup di berbagai daerah Indonesia termasuk di Kabupaten Majene dan membentuk suatu lintasan peradaban yang berkelanjutan sehingga menjadi bagian dari budaya Mandar.
Dalam upaya pemajuan kebudayaan wilayah Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek RI berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Majene menggelar Seminar Internasional dengan tema “Eksistensi Pelaut Mandar Dalam Ekosistem Jalur Rempah Nusntara”.
Seminar Internasional ini merupakan bagian kegiatan dalam Event bertajuk Program Jalur Rempah melalui Kegiatan Festival Sipamandar.
Seminar Internasional yang digelar di Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulbar Majene itu dibuka Wakil Bupati Majene Aris Munandar Kalma, Sabtu (14/09/2024).
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari berbagai pihak sehingga diharapkan bisa menjadi landasan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait pemanfaatan jalur rempah sebagai salah satu penggerak ekonomi.
“Seminar ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam pengembangan program yang memanfaatkan potensi jalur rempah sebagai warisan budaya yang dapat dikembangkan untuk kemajuan ekonomi masyarakat,” tutur Aris.
Dijelaskan, jalur rempah merupakan salah satu warisan budaya Majene yang sangat berharga. “Orang-orang terdahulu telah membuka jalur perdagangan yang luar biasa, dan kini tugas pemerintah untuk melanjutkan serta mengoptimalkannya,” ujarnya.
Dengan memanfaatkan jalur rempah lanjutnya, tentu dapat membuka potensi ekonomi baru dan menciptakan lapangan kerja di Kabupaten Majene.
Dalam seminar, Aris membahas bagaimana menghidupkan kembali jalur perdagangan bersejarah untuk menggerakkan roda perekonomian lokal. “Melalui diskusi yang melibatkan berbagai pakar dari dalam dan luar negeri, diharapkan memberikan sumbangan penting bagi pengembangan kebijakan strategis,” harapnya.
Dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan, seminar juga diharapkan tidak hanya menjadi wadah untuk memperkenalkan kembali jalur rempah, tetapi menggali lebih dalam bagaimana warisan dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif ini sebagai bagian dari upaya memajukan kebudayaan dan perekonomian daerah. Semoga hasil dari seminar membawa manfaat besar bagi perkembangan Majene, khususnya dalam menjadikan jalur rempah sebagai salah satu pilar ekonomi baru yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” tutup Arismunandar.