sorotcelebes.com / MAJENE — Gempa yang terjadi di Kabupaten Majene tahun 2021 lalu masih menyisahkan derita bagi masyarakat Kecamatan Malunda dan Ulumanda.
Gempa berkekuatan 6,2 Magnitudo itu mengakibatkan sejumlah bangunan fasilitas umum mengalami kerusakan dan roboh bahkan rata dengan tanah. Seperti tempat ibadah, Sekolah dan fasilitas umum lainnya.
Bukan hanya itu, sejumlah Rumah Tinggal warga Kecamatan Malunda dan Ulumanda mengalami kerusakan sangat parah sehingga masyarakat tinggal di tenda pengungsian.
Ironisnya, sampai hari ini sebagian masyarakat masih tinggal di tenda pengungsian berwarnah biru sambil menyusui karena rumah miliknya rata dengan tanah sehingga tidak layak huni.
Menyikapi hal ini, Bupati Majene Andi Achmad Syukri datangi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan komunikasi mengenai dana stimulan gempa tahap ll, Senin (12/06/2023).
Bupati Majene didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Majene. Dan sejumlah kepala desa serta masyarakat yang tergabung dalam aliansi Almalu ikut bersama rombongan Bupati Majene.
Kedatangan Bupati Majene di kantor pusat BNPB melakukan koordinasi terkait bantuan stimulan gempa tahap ll bagi masyarakat yang terdampak.
“Alhamdulillah, kedatangan kami untuk melakukan koordinasi di Kantor BNPB Pusat di Jakarta. Langsung diterima Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi bersama Direktur Perencanaan BNPB Pusat,” ungkap Bupati melalui sambungan telepon.
Lanjutnya, ketidakjelasan dana stimulan tahap ll tentu mengundang banyak pihak turut prihatin kepada masyarakat kecamatan malunda dan ulumanda hingga hari ini masih berada ditenda relokasi.
“InsyaAllah, komitmen Pemkab Majene dalam memastikan seluruh masyarakat Majene dapat terlayani secara baik adalah hal utama untuk terus kami perjuangkan,” kata Andi Achmad Syukri.