DAERAH  

Karantina Sulbar Awasi Pengiriman Ikan Terbang Beku ke Sidoarjo Sebanyak 25 Ton

(Ist).

sorotcelebes.com | MAJENE — Karantina Sulawesi Barat (Sulbar), melalui Satuan Pelayanan Pelabuhan Majene melakukan pengawasan terhadap proses stuffing komoditi ikan terbang beku yang akan dikirim ke Sidoarjo sebanyak 25 ton dengan nilai ekonomi mencapai 344 juta rupiah. Selasa, (23/04/2024).

Pengawasan ini merupakan bagian dari langkah proaktif Karantina Sulbar untuk menegakkan ketentuan karantina yang ketat.

Tujuannya, mencegah kemungkinan ancaman seperti Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dan memastikan kualitas serta keamanan komoditi yang akan dijual di luar wilayah Sulbar.

Baca Juga  Pemkab Majene Terapkan Parkir Berbasis Elektronik

Kepala Satuan Pelayanan Pelabuhan Majene, Rahmat Hamci, menegaskan komitmennya dalam mengintensifkan pengawasan terhadap proses stuffing komoditi ikan terbang beku.

“Kami memastikan setiap langkah pemeriksaan sesuai aturan untuk menjamin bahwa komoditi yang dikirim ke Sidoarjo memenuhi standar karantina yang telah ditetapkan,” katanya.

Baca Juga  Jelang Ramadhan, Sekprov Sulbar Sebut Tercipta Kecenderungan Penyebab Inflasi

Proses pemeriksaan meliputi tahapan verifikasi dokumen, pengecekan fisik, dan pengambilan sampel untuk pengujian laboratorium guna menjamin kualitas dan keamanan komoditi. Setiap pelanggaran terhadap protokol karantina akan ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sementara Ketua Tim Karantina Ikan, Nurhaeda menyebut, sedikitnya 74,7 ton ikan terbang beku sudah disertifikasi oleh Karantina Sulbar selama tahun 2024 dengan nilai ekonomi mencapai miliaran.

Baca Juga  Ditnarkoba Polda Sulbar Berhasil Boyong 10 Orang Terduga Pengguna Sabu

“Selama tahun 2024, sudah tercatat sebanyak 74,7 ton ikan terbang beku yang telah disertifikasi oleh Karantina Sulawesi Barat, dengan total nilai ekonomi mencapai 1 miliar rupiah,” ungkapnya.

Langkah-langkah pengawasan ini merupakan wujud dari komitmen Karantina Sulawesi Barat dalam menjaga keamanan dan kualitas produk perikanan di wilayahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *