sorotcelebes.com | MAJENE — Keamanan terhadap perempuan hingga hari ini masih sangat rentan. Pasalnya, tingginya kasus pelecehan terhadap perempuan baik secara verbal maupun non verbal kian membuat perempuan merasa belum MERDEKA lantaran ruang geraknya dibatasi sehingga tak heran jika perempuan kerap stagnan pada pengetahuan yang monoton.
Terlebih para mahasiswi yang lebih memiliki potensi menjadi korban pelecehan sebab banyaknya aktivitas malam hari yang tidak boleh ditinggalkan.
Seperti kejadian beberapa waktu lalu, tepatnya 16 Agustus 2024 malam, seorang mahasiswi yang baru selesai dari kegiatan secara tidak sengaja bertemu dengan orang asing di jalan, orang tersebut hendak membawa secara paksa dengan cara di tarik tangannya kemudian dipaksa untuk ikut ke atas motor sang pelaku. Beruntungnya, mahasiswi itu masih dapat melarikan diri.
Terlepas dari itu, tercatat dalam beberapa waktu terkahir telah banyak kasus pelecehan yang di beritakan.
“Dengan demikian pihak pemerintah di harapkan terus meningkatkan keamanan dengan berbagai upaya strategi yang intens untuk memanimalisir segala bentuk kejahatan terhadap perempuan terkhusus kejahatan seksual,” pinta Suriani, Ketua BEM FKIP Unsulbar.
Namun hal itu tidak akan berpengaruh jika pelaku kejahatan seksual tidak menahan diri.
Dengan adanya indikasi kejahatan tersebut, maka diharapkan tetap berhati-hati dalam menjalankan aktivitas terutama di malam hari serta kepekaan sosial seluruh emelen masyarakat agar bersama mengayomi keamanan lingkungan sekitar.
Selamat hari kemerdekaan RI!