sorotcelebes.com | MAJENE — Pasca terjadi insiden kericuhan saat gelaran aksi penolakan penundaan pilkades di Rujab Bupati Majene, Kepolisian Resor Majene dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene sepakat menempuh jalur damai.
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Majene AKBP Toni Sugadri dan Ketua HMI Majene saat menggelar konferensi pers bersama di Aula Wira Pratama Polres Majene, Sabtu (10/6/23)
Konferensi pers tersebut dihadiri juga Wakapolres Majene, Kasat Reskrim, Kasat Intel dan beberapa kader HMI Majene diantaranya Sekretaris umum, Kabid PTKP, Kabid KPP, Ketua Kohati, Wasekum PPD, Wasekum PU dan Ketua Komisariat STAIN Majene.
Saat Konferensi pers Kapolres Majene mengatakan “Persoalan yang beberapa hari lalu terjadi yaitu adanya kericuhan pada saat pengamanan aksi damai didepan rumah jabatan Bupati Majene, kami dari Kepolisian maupun dari HMI sudah sepakat bahwa persoalan ini kita selesaikan bersama,” jelasnya
Untuk anggota Polres Majene yang terbukti melakukan kekerasan kata Kapolres Majene sudah diberikan tindakan disiplin dan akan disidang disiplin juga nantinya.
Sedangkan dari HMI juga sudah menyepakati untuk anggota HMI yang melakukan kekerasan, semuanya diserahkan kepada kami (polres majene) untuk dilakukan pembinaan ataupun sanksi yang tegas. ujar Kapolres
Sementara itu, Ketua HMI Cabang Majene Hendra Wahid mengapresiasi atas tindakan yang dilakukan oleh Polres Majene terkait apa yang menjadi hasil musyawarah dan solusi yang diberikan.
Ia juga menyampaikan bahwa sinergitas antara HMI dan pihak kepolisian dalam hal ini Polres Majene tetap berjalan baik.
“Meski demikian dirinya meminta agar tetap membersihkan tindakan tindak kekerasan dan arogansi yang ada ditubuh institusi Kepolisian dan jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” pungkas Hendra.