Warga Copala Yang Dinyatakan Hilang, Ditemukan Dipekuburan Salabose

Muhammad (50), Seorang warga Copala yang dinyatakan hilang ditemukan di Pekuburan Umum Salabose.

sorotcelebes.com | MAJENE — Seorang warga lingkungan Copala, Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, Majene bernama Muhammad (50), sempat menggegerkan keluarga dan warga sekitar. Pasalanya, ia tidak kembali kerumah saat pergi berkebun selama 24 jam sehingga membuat pihak keluarga khawatir dan melaporkan kehilangannya kepada pihak berwenang.

Laporan tersebut diterima Bhabinkamtibmas Polsek Banggae pada hari Sabtu sekitar pukul 07.30 pagi.

Menyikapi hal itu, Jajaran Polsek Banggae bersama tim Basarnas dan PSC Majene segera meluncur melakukan pencarian. Pencarian dilakukan di sekitar radius 2 Km dari lokasi kebun milik Muhammad, namun hasilnya tetap nihil.

Baca Juga  PLT Kadisdikpora Majene Nyaris Adu Jotos, Bupati Majene Terseret

Tim kemudian melanjutkan pencarian ke perkampungan yang berdekatan dengan tempat kejadian. Upaya pencarian membuahkan hasil setelah tim mendapat informasi dari warga setempat mengarahkan untuk mencari ke Pegunungan Salabose.

Setelah berselang lama melakukan pencarian, Muhammad ditemukan di wilayah pekuburan umum Salabose dalam kondisi sehat, meski ditemukan sekitar 5 Km dari lokasi. Awalnya, Muhammad dalam keadaan syok dan depresi ringan, namun hasil pemeriksaan medis dari PSC menunjukkan bahwa kondisinya normal.

Baca Juga  Direktur Perusda Majene Diduga Aniaya Rekan Kerja, Korban Alami Luka Serius Dibagian Kepala

“Saya tersesat saat mencari buah mangga di lokasi yang jauh dari kebun, menyebabkan kebingungan dan menjauh dari titik keberangkatan,” jelas Muhammad.

Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada dirinya, hanya beberapa luka lecet akibat terjatuh saat berjalan dan menerobos hutan.

Baca Juga  Perahu Terbalik di Perairan Majene, 1 Orang Meninggal Dunia

Kapolsek Banggae, Iptu Edi Jatmika, S.H. menyatakan bahwa Muhammad telah diserahkan kepada keluarganya setelah mendapat perawatan medis dan dilakukan pemeriksaan kesehatan.

“Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya kehati-hatian saat menjelajahi daerah yang belum dikenal, dan bagaimana kerjasama antara warga dan aparat dapat menghasilkan penemuan yang positif,” pungkas Iptu Edi Jatmika, S.H.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *