MAJENE, Delapan Legislator DPRD Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan kunjungan kerja ke Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Daerah Majene, Jumat 27 Januari 2023.
Mereka diterima langsung oleh Wakil Bupati Majene Arismunandar, Asisten Bidang Pemerintahan, Kepala BKAD Majene dan pejabat fungsional dari Bagian Kesra dan Prokopim.
Kedatangan mereka untuk mengetahui mekanisme yang digunakan Pemkab Majene dalam penganggaran kegiatan keagamaan, khususnya bantuan kepada masjid di Desa dan ibu kota kecamatan. Pasalnya di kabupaten Wajo persyaratan yang berlaku sangat ketat.
Semisal penggunaan SKT dan penunjukan seorang akunting untuk setiap penerima bantuan. Belum lagi syarat administrasi lainnya seperti penyertaan NPWP yang dianggap terlalu ribet. “Saat ini
tambah ketat persyaratannya, selaku mitra kami tentu menganggap perlu memperbanyak sharing untuk mengambil jalan tengah, karena kami dengar di Majene itu mekanismenya lebih mudah,” ucap Ketua Komisi IV DPRD Wajo A.D Mayang.
Darwan Pejabat Fungsional di Bagian Kesra menjelaskan, untuk mekanisme bantuan ke rumah ibadah di Majene tidak masuk dalam dana hibah. Dana yang tersedia di Kesra dikelolah dengan membentuk tim verifikasi untuk menilai kelayakan setiap Masjid yang akan diberikan bantuan.
Jika lolos akan dihitung kebutuhannya, dan dibuatkan SK. Setelah itu pihak Masjid bisa mengambil kebutuhan di toko lalu menyerahkan nota ke Bagian Kesra untuk digantikan.
“Di tahun 2021 itu masjid yang mendapat bantuan sekitar 55 dari anggaran Rp 695 juta. tahun 2022 53 masjid Rp 755 juta. dari anggaran itu alhamdulillah Masjid juga menerima dana aspirasi Rp 455 juta yang tersebar di tiap kecamatan,” paparnya.
Wakil Bupati Majene Arismunandar mengaku senang dan bangga dengan kehadiran para legislator dari tanah Wajo tersebut. Ia juga menjelaskan beberapa program unggulan terkait keagamaan yang dicanangkan Pemda Majene saat ini. Seperti program Tahfiz Quran di setiap Kecamatan yang saat ini sudah ada di tiga Kecamatan.
Rencananya, program tersebut akan merata sebelum pemerintahan periode ini berakhir. “Kami memiliki visi Majene Unggul, Mandiri dan Religius, ini juga merupakan latar belakang masyarakat yang agamis, seperti nama asal usul nama Majene atau Manje’ne atau berwudhu,” ucapnya.
Aris juga menjelaskan setiap tahun agenda keagamaan level Provinsi Sulbar juga di tempatkan di Majene yaitu perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Salabose sebagai salah satu situs keagamaan kuno yang bersejarah khususnya saat agama islam masuk di Majene.
Legislator Wajo yang hadir diantaranya Ketua Komisi IV A.D Mayang, H Anwar MD, H Moh Ridwan, Junaid Muhammad, A. Muliana, H Agustab Ranreng, A Muh Rasyadi dan Marlina. (ril)