sorotcelebes.com | MAJENE — Peduli terhadap masyarakatnya, Pj. Kepala Desa (Kades) Banua Adolang, Irfan, S.Ip mendampingi kegiatan Posyandu Balita di Dusun Coci Desa Banua Adolang, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene. Sabtu, (24/02/2024).
Hal itu dilakukan agar semua warga yang memiliki anak balita lebih aktif ke Posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dalam rangka mencegah dan menekan angka stunting sesuai cita-cita pemerintah.
“Sebagai seorang Pj. Kepala Desa Banua Adolang, saya selalu mendukung sepenuhnya dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu untuk mewujudkan program pemerintah dalam menciptakan Balita yang sehat dan pintar demi tercapainya generasi penerus bangsa yang unggul,” ujar Irfan.
Dalam kegiatan Posyandu di Dusun Coci kali ini, petugas Kesehatan dan para kader juga memberikan makanan tambahan bagi Balita sebagai wujud komitmen untuk memulihkan Balita yang sehat dan pintar.
Selain itu, dengan adanya peran keikutsertaan dirinya di tengah-tengah masyarakat dan petugas kesehatan, adalah hanya untuk membatu kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu Balita ini.
Kegiatan ini merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas, kesehatan Bidan Desa yang dibantu oleh kader, yang ditugaskan membantu untuk mengontrol kesehatan Balita dan Ibu hamil yang ada di wilayah Desa Banua Adolang.
“Pelaksanaan posyandu sebagai bentuk upaya kesehatan masyarakat. Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dasar,” jelasnya.
Bukan hanya di Coci, Pj. Kepala Desa Banua Adolang juga mendampingi warganya yang ada di Dusun Ratte pada kegiatan Posyandu. Jum’at, (23/02/2024).
Sekedar diketahui, Dusun Coci merupakan wilayah permukiman terisolir dan terjauh di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene. Letak Permukiman di atas pegunungan menjadikannya jauh dari hiruk pikuk pusat pedesaan atau kantor desa.
Pasalnya, untuk menuju ke dusun tersebut dibutuhkan waktu perjalanan selama kurang lebih 3 jam. Akses jalan menuju dusun Coci hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari Kantor Desa.
Pemahaman masyarakat terkait dengan perkembangan-perkembangan atau strategi dalam pengelolaan perkebunan dan potensi sumber daya alam masih sangat minim. Hal ini tidak lepas dari latar belakang pendidikan yang ada di dusun Coci yang cukup memprihatinkan dan dapat dilihat dari fasilitas pendidikan yang sangat minim.
Aksesibilitas serta jaringan internet juga menjadi faktor yang begitu mempengaruhi keterbatasan pemahaman dan perkembangan ilmu pengetahuan masyarakat Dusun Coci.