Mamasa — Acara Pembukaan Kemah Kebangsaan diselenggarakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dipusatkan di Aula Desa Wisata Tondok Bakuru, Kabupaten Mamasa. Jumat (10/3/2023)
Kegiatan Kemah Kebangsaan akan berlangsung selama 2 (dua) hari, Jum’at 10 maret sampai dengan Sabtu 11 Maret 2023 dan di buka secara resmi oleh Pj. Gubernur Sulbar (Sulbar) Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si
Ucapan terima kasih disampaikan Bupati Mamasa Dr. H. Ramlan Badawi, MH. saat membawa sambutan kepada Pj. Gubernur Sulbar karena mengadakan kegiatan kemah kebangsaan di pusatkan di Kabupaten Mamasa.
“Selaku tuan rumah saya menyampaikan selamat datang dan terima kasih yang tak terhingga terutama kepada bapak Pj. Gubernur Sulbar bapak Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si”. Ujar Ramlan Badawi.
Sementara itu, Pj. Gubernur Sulbar menyampaikan melalui sambutannya bahwa wisata Tondok Bakaru merupakan surganya Sulawesi Barat yang harus selalu dipromosikan.
“Ini adalah desa wisata terbaik di Sulawesi Barat, Tondok Bakaru”. Ujar Akmal Malik.
Lebih lanjut, Akmal Malik menyampaikan bahwa Presiden RI memerintahakn untuk selalu menjamin dalam kebebasan beragama sehingga dalam kegiatan ini di angkat tema “Membangun Kecerdasan Berbangsa Melalui Temu Tokoh Agama, Generasi Muda Antar Umat Beragama Provinsi Sulawesi Barat”.
Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari unsur OPD instansi pertikal Provinsi Sulbar, Forum Kerukunan Umat Beragama, Toko Agama, Organisasi Keagamaan, Kepemudaan tingkat kabupaten dan provinsi serta media. Total jumlah peserta sebanyak 130 orang.
Adapun narasumber dalam kegiatan ini yakni :1. Drs. Andrinof Chaniago, M.Si (Pengamat Kebijakan Publik Indonesia), 2. Muhammad Najib Azca, PhD (Wakil Sekjen PBNU), 3. Sukidi Mulyadi, PhD (Cendekiawan Muslim Muhammadiyah).
Biaya yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut bersumber dari APBD Provinsi Sulawesi Barat.
Setelah pembukaan acara Kemah Kebangsaan, dilanjutkan malam ramah tamah dengan menampilkan tarian tradisional khas mamasa yang dibawakan oleh Sanggar Seni Uwai Saparalleang serta berbagai hiburan lainnya.
Tarian tradisional tersebut di iringi irama musik yang terbuat dari bambu. Sekedar diketahui bahwa Sanggar Seni Uwai Saparalleang sudah go internasional dan pentas di Australia.