Kasus Balita Diduga Keracunan Massal, Polres Majene Gali Ahli Forensik Pekan Depan

Ilustrasi balita keracunan. (Foto;Istimewa).

sorotcelebes.com | MAJENE — Kasus puluhan balita diduga keracunan massal usai konsumsi makanan berupa bubur pemberian Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Majene masih bergulir di meja Penyelidik Sat Reskrim Polres Majene.

Dalam upaya mengungkap kasus tersebut, Penyelidik Polres Majene gali keterangan sejumlah ahli, seperti ahli anak, ahli gizi, ahli pidana dan ahli forensik.

Dari 4 (empat) ahli yang dilibatkan, Reskrim Polres Majene berhasil kantongi 3 (tiga) keterangan ahli, yaitu ahli anak, gizi dan ahli pidana.

Baca Juga  Sindikat Pemalsuan Faktur Mobil Mewah Berhasil Dibongkar Polda Sulbar

Meski demikian, penanganan kasus tersebut tak kunjung naik ke tahap penyidikan lantaran masih ada ahli yang belum dimintai keterangan.

“Ini terkait masalah keterangan ahli, kan banyak ahli kita pakai. Dari ahli anak, gizi, kemudian ahli pidana, dan ahli forensik,” ungkap Budi Adi, Kasat Reskrim Polres Majene kepada sorotcelebes.com. Rabu (31/07/2024).

Menurutnya, ahli forensik akan dimintai keterangan pekan depan. Setelah semua ahli diambil keterangannya baru dilakukan gelar perkara, apakah kasus bisa dilanjutkan atau tidak.

Baca Juga  Maling Ternak yang Selama ini Resahkan Warga Mamuju Akhirnya Tertangkap

“Kita juga mau ambil keterangannya ahli forensik. Setelah itu baru kita telaah, kita gelar. Intinya masih ada ahli yang mau kita periksa satu,” bebernya.

“Insya allah minggu depan kita ambil keterangan ahli forensik,” lanjut Budi Adi.

Ahli forensik atau dikenal dengan dokter forensik merupakan seorang ahli ilmiah yang menggunakan ilmu kimia, biologi, dan fisika untuk mengelola barang bukti medis sebagai alat bukti hukum.

Ahli forensik melakukan pemeriksaan dan analisis bukti dari tempat kejadian perkara (TKP) dan tempat lain untuk mengembangkan temuan objektif yang dapat membantu proses penyelidikan, menuntut pelaku pidana.

Baca Juga  Wow, Operasi Pekat di Mamuju, Polisi Temukan 13 Kondom

Diketahui, 43 baduta dan balita di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawei Barat, terpaksa dilarikan ke puskesmas setempat lantaran diduga mengalami keracunan massal usai mengonsumsi bubur pemberian DPPKB Majene saat menggelar kegiatan Launching Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bagi Keluarga Beresiko Stunting di Kantor Camat Pamboang, pada hari senin, 6 mei 2024 lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *